Lisa harus melanjutkan sekolah ke luar negeri, karena orang tuanya
menginginkan agar dia mengecap pendidikan di negeri kangguru, Australia.
“Tak ada orang tua yang tidak sayang pada anaknya, Lisa,” kataku.
“
Tapi mengapa harus belajar keluar negeri ? Mengapa tidak kuliah disini
saja ? Disini kan banyak juga universitas-universitas yang bagus!
Mengapa ?” tanya Lisa seakan meminta jawaban dariku.
“ Lisa,
orang tua kamu pasti ada pertimbangan lain memintamu untuk belajar
keluar negeri. Dan kamu adalah anak tunggalnya, yang sangat dicintainya,
itu pasti ! Orang tua sangat menaruh harapan padamu. Agar kamu menjadi
orang yang mandiri dan berpengetahuan luas , dengan demikian Kak Ray
pikir orang tuamu akan merasa tenang dimasa tuanya nanti ! ”
“
Jadi Kak Ray setuju, kalau Lisa belajar keluar negeri ? Dan Lisa jauh
dari Kak Ray ? Kak Ray tidak merasa keberatan ? Tidak merasa kehilangan
?”
Satu sisi yang juga harus kuakui, sebenarnya aku berat ! Aku
pasti akan kehilangan ! Tapi apakah aku hanya melihat dari sisi diriku ?
Apakah aku tidak rela Lisa menjadi seorang maju, berpandangan luas dan
berpendidikkan tinggi ? Ataukah aku takut tersaingi olehnya ? Atau juga
takut nanti disana Lisa kecantol dengan pria lain dan hatinya berubah
kepadaku ? Dan a..pakah aku mempunyai hak untuk itu ? Bukankah masih ada
orang tuanya yang juga sangat mengasihinya ? Yang ingin juga Lisa
bahagia? Bahkan kurasa rela mengorbankan segalanya deminya. Kutahan
perasaanku itu, dan aku berusaha untuk berkata dengan tenang,
“
Lisa, Kak Ray tahu apa yang menjadi beban bagimu. Kamu pasti memikirkan
hubungan kita bukan ? Dari dulu kamu sudah kenal dengan Kak Ray kan ?
Bagaimana perasaan Kak Ray kamu pasti sudah tahu ? Kutarik nafasku lagi
dan mencoba untuk menghibur dirinya, mungkin juga aku menghibur diriku
sendiri, “ Cinta adalah saling percaya. Tak terpisah oleh jauhnya jarak
dan terhenti oleh rentangnya waktu. Kak Ray percaya sama kamu Lisa,
dimanapun kamu berada dan sampai berapa lamapun kamu pergi , kamu pasti
akan ingat dengan Kak Ray. Begitu juga dengan Kak Ray, Kak Ray akan
menunggu kamu kembali .” Kubelai rambutmu dan kutatap mata yang bening,
tampak tetesan bening air matamu mengalir membasahi pipimu. Aku berkata
lagi, kali ini aku sengaja bercanda, “ Sudah tuh malu dilihat orang,
masak sudah gede-gede nangis. Nanti dikira orang diapain lagi. Hayo
hapus air matanya.” Kuhapus air matanya dengan tanganku lalu kubenam
kepalanya kedalam pelukkanku. Lisa semakin sedih, punggungnya bergonjang
menahan tangis.
“ Lisa, ini bukan perpisahan untuk selamanya , percayalah.. tak perlu terlalu sedih. ”
“ Kak Ray…Lisa sayang sama Kak Ray..,” katamu sambil tetap dalam pelukkanku. “ Lisa takut…”
“ Kak Ray tahu…Kak Ray tahu.,” kataku lirih ditelingamu .
Senja
hari itu telah mengantar Lisa pergi, rindu dan hatikupun terbawa
bersamanya ! Dua tahun kemudian aku ditugaskan perusahaanku untuk
mengurus proyek di Pulau Batam.
Penggalan Novel Cinta Yang Teruji-Leonardus Pjos
“ Cinta adalah saling percaya. Tak terpisah oleh jauhnya jarak dan terhenti oleh rentangnya waktu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar