“Heei Ray..ada perlu sedikit.. Mengenai Lisa ”
“Lisa ? Ya kenapa dengan Lisa”, Jawab Ray dengan sedikit enggan.
“Lisa sakit !”
“Sakit ? Lantas ada apa dengan saya ?”
“Ray…Lisa tidak pernah melupakanmu. Dia tetap mencintaimu….”
“Tak pernah melupakan ? Tetap mencintaiku ?”
“Lalu kenapa dia meninggalkan saya ?”
“Ray..kamu tidak tahu..”
“Baca ini dan semoga kamu tidak terlambat”, Shanty memberikan buku kepada Ray.
====*****=====
BUKU HARIAN PENUH CINTA
“Akhh..ini
buku harian Lisa. Kenapa Shanty memberikannya kepada saya ?”, bisik
hati Ray. Dengan hati yang gelisah dan pikiran yang kalut Ray mulai
membuka buku harian itu, dan membacanya….
Melbourne, 13 Nop 1990
Pk.16.00 sore
Aku baru saja tiba di Mellbourne. Udara disini dingin..uughh, untung aku dibelikan mantel oleh mama.
Bagaimana yaahh keadaan kamu ? Aahh baru sehari saja sudah rindu.
Sudah dulu ya, mau beres-beres…
Ps: oh ya teman-teman disini baik dan ramah.
Melbourne, 16 januari 1992
Tengah malam,
Sedang apa ya kamu ? Saya disini tidak bisa tidur.
Lisa.
23 maret 1992
Hari ini saya capek banget. Testnya susah banget tapi untung saya bisa.
Hari ini juga saya ke dokter, karena sepulang kuliah kepala saya sakit.
Saya dapat surat dari kak Ray, katanya ia ke Batam di kirim oleh kantornya. Semoga kamu sukses ya….rasanya saya kangen dach….
Lisa
Membaca
buku harian Lisa, Ray merasa melihat isi hati Lisa yang terdalam. Ray
mulai menahan haru, sedih dan entah rasa apa lagi yang berbaur menjadi
satu. Disadari bahwa Lisa begitu sangat merindukannya, itu bisa Ray
lihat dalam catatan-catatan harian selama Lisa di Australia. Ray membuka
lagi lembar-lembar demi lembar.
Melbourne, 18 Desember 1992
Untuk Mama, papa dan orang yang sangat kucintai disana.
Hari ini di kota tempat saya tinggal cuacanya sedang dingin, dan saya sedang liburan kuliah.
Saya
harap berita ini tidak membuat mama, papa dan orang yang kucintai
bersedih. Hasil dari laboratorium telah saya terima, saya positip tumor
otak. Oh Tuhan mengapa ini harus terjadi ? Apa saya telah berbuat dosa ?
Saya takut dan saya sangat sedih sekali. Saya membayangkan orang-orang
yang saya cintai….
Saya bingung apa saya harus bilang sama papa, mama dan kak Ray ? Tuhan tolong Bantu saya….
Lisa,
PS : Saya tidak bisa tidur.
Saya ingin pulang, saya ingin Natalan bersama papa, mama dan kak Ray ku, entah berapa lama lagi
sisa waktuku.
Ray
tidak bisa menahan air mata, kali ini dia benar-benar tak sadar apa
yang tengah terjadi. Dipandanginya foto mereka berdua yang ada di meja
kamar. Hati Ray semakin sedih saja….baru kini dia sadari..memang tak ada
yang berubah dari burung kecilnya itu. Rupanya maksud kata perpisahan
Lisa hanya ingin melindungi dirinya untuk tidak turut sedih dan
menderita.
“Lisa…!!!!!!” Ray berteriak dengan menahan
emosi yang mendalam sambil memeluk erat foto mereka. Betapa rasa
bersalahnya dia terhadap Lisa. Mengapa disaat-saat Lisa membutuhkannya,
dia tidak berada disampingnya, menguatkannya…dan menghiburnya….
Ray
tak dapat membayangkan bagaimana gadis manis yang lucu, lincah itu
menjadi penyendiri dan diam. Dia juga membayangkan bagaimana perasaan
Lisa waktu mengatakan perpisahaan dengannya dan juga saat-saat sendiri
tanpanya. Semakin membayangkan semua tentang Lisa, Ray terasa semakin
tenggelam dalam rasa bersalahnya…Sekali lagi dia membaca catatan Lisa
yang terakhir .
Jakarta, 23 Nopember 1996
Untuk semua orang yang kucintai, Mama, Papa dan yang tak pernah kulupakan…
Ini adalah catatanku yang terakhir…setelah ini biarlah semua hanya tercatat dalam kenanganku…
(Ray
diam sejenak…terasa dadanya sesak sekali, air mata sebagai lelaki
terasa terlalu gampang mengalir…baginya malahan terlalu susah untuk
menahan air mata).
Aku telah meminta mama dan papa untuk
mengijinkanku tinggal di Sukabumi, di rumah tante. Aku berharap dapat
melepas semua beban disana dan aku berharap ketenangan disana juga dapat
membuat hatiku damai…
Ooohh Tuhan maafkanlah hambaMu yang hina
ini, mungkin aku telah menyakitkan kedua orang tuaku dan juga aku telah
membuat hancur hati kak Ray…Maafkan Lisa kak Ray..Semoga kak Ray
mendapat seorang yang lebih pantas ,mendampingi Kak Ray…
(hati
Ray menjerit, “Tahukah kamu Lisa sampai saat ini hanya kamu yang ada
di hati saya !! Tak mungkin tergantikan..sampai kapanpun…”). Ray
melanjutkan lagi.
Kak Ray bila Tuhan telah memanggilku…Aku
hanya ingin engkau tetap mengenangku…ya mengenangku sebagai burung
kecil yang dulu….Maafkan Lisa kak Ray..Lisa telah begitu egois…
Jakarta, menjelang dini hari
Lisa
Ps.:
Hasil terakhir menunjukkan penyakitku bertambah parah….Aku tak ingin
membuang-buang biaya lagi biar saja begini adanya. Aku pasrahkan semua
padaMu Tuhan.
“Tidaakkk !!!! .Akulah yang egois
…Akulah yang membuat kamu menderita…!! Huukk…huukk…”, Ray menjerit
menangis sedih sambil menatap foto mereka berdua dan mendekap erat
buku harian Lisa.
Penggalan Novel Cinta Yang Teruji-Leonardus Pjos
"Cinta mampu menyimpan dan melupakan semua rasa sakit dan derita, untuk membuat yang dicinta bahagia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar