Jumat, 22 Agustus 2008

Tepian

TEPIAN
(Naskah teater “ TEPIAN” bercerita tentang HIV AIDS)

Tunjukan padaku sedikit saja wajah senyummu...
Biar aku dapat pergi dengan tenang...
Atau sekurang-kurangnya tatap saja diriku dengan wajar...
Biar aku berjalan dengan muka tegak..
Setidaknya aku dapat menunjukkan punggungku..
Pasti engkau belum tahu siapa diriku...
Belum tahu apa yang kualami...
Dan engkau belum merasakan apa yang kurasakan...
Tapi engkau sudah begitu banyak melukiskan wajahku...
Begitu banyak membuat syair-syair kosong tentangku...
Dan...
Telah lebih dahulu menulis takdir diriku...
Tidakkah engkau tahu ?
Aku saja masih mencari diriku ...
Masih mencari wajah hidupku...
Dan masih mencari garis takdirku...
Aku tidak meminta engkau untuk menangis bersamaku...
Berjalan bersamaku...
Apalagi menanggung bebanku...
Cukup kuminta engkau jangan mengais lukaku...
Biar beban dan luka yang ada tidak bertambah parah..
Saudara...
Jangan terbeban dengan kata panggilan “saudara”...
Karena memang aku tidak bermaksud menjebakmu dengan kata-kata persahabatan...
Bisakah engkau memanggil namaku...bila berjumpa denganku ?
Biar aku bergembira karena masih punya nama...
Waktuku hampir tiba...
Dan bila tak cukup waktu...
Tolong bawa aku ke tepian hidup...
Biar kuhabiskan waktu sambil merenung...
Mungkin lebih baik darpada kumengerang....
Bawa aku ke tepian hidup...
Biar aku melihat jelas hidup seperti apa yang telah kujalani...
Mungkin aku bisa menulis cerita luka untuk menjadi peta hidup....

Leopjos2003

Tidak ada komentar: